Mikrokontroler ECU

Teknologi memang sudah merambah ke segala arah, salah satunya adalah ke bidang otomotif. Taukah anda, motor injeksi keluaran 2013 ke atas kebanyakan sudah mengadopsi sistem layaknya mikrokontroler yang biasa digunakan dalam alat-alat IT.




Dilihat dari gambar di atas, ECU befungsi sebagai otak sistem seperti project mikrokontoler layaknya sebuah sistem yang dibuat dengan Arduino. Proses umum dari sebuah sistem adalah input proses output. Komponen input dalam sistem otomotif ini meliputi sensor-sensor yang digunakan dalam suatu kendaraan. Sensor-sensor yang digunakan akan mengirim sinyal atau data ke ECU untuk diproses. Sedangkan outputnya akan mengikuti kondisi dari input yang diterima ECU.

ECU memang layaknya sebuah Arduino, karena didalam ECU juga terdapat mikrokontroler yang diprogram oleh engineer yang mendesain sebuah kendaraan. Sayangnya ECU saat ini tidak bisa customize oleh pengguna kendaraan secara bebas, adapun perubahan yang dizinkan pabrikan saat ini adalah perubahan nilai CO, itupun harus mengganti dengan ECU dari aftermarket dengan harga yang mahal juga.

Contoh sistem yang dikendalikan ECU adalah sistem pengaturan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar (silinder). Kita ambil kasus pada motor yamha new vixon.




  • O2 sensor akan membandingkan jumlah O2 dari sisa pembakaran dengan O2 udara luar.
  • Selanjutnya hasil perbandingan O2 ini di konversikan oleh ZrO2 (Zirconia electrolyte) menjadi arus listrik.
  • Arus listrik inilah yang akan di kirimkan ke ECU sebagai informasi hasil pembakaran yang terjadi pada ruang bakar.
Jadi dalam bahasa awamnya adalah ECU akan mencampurkan udara dan bahan bakar sesuai dengan kadar O2 yang diterima oleh sensor 02.

sumber :
http://www.siskomblackart.net/motor-masa-kini-menggunakan-mikrokontroler-a-k-a-ecu/

Komentar